FAEDAH-FAEDAH PUASA
Faedah puasa sesungguhnya sangatlah banyak, baik dari aspek rohani maupun jasmani yang di antaranya adalah :
1. Puasa merupakan bentuk ketaatan kepada Allah Ta'ala. Seorang mukmin mendapatkan pahala terbuka yang tiada batasnya, sebab puasa adalah untuk Allah dan karunia Allah amat luas. Dengan puasa seseorang mendapat keridhaan Allah, berhak masuk surga melalui pintu yang khusus disediakan bagi orang-orang yang berpuasa, yang disebut dengan pintu ar-Rayyan.
2. Orang yang berpuasa menjauhkan dirinya dari azab Allah Ta'ala, yang akan menimpa akibat maksiat-maksiat yang kadang ia lakukan.
3. Puasa merupakan kafarat (penghapus) dosa dari tahun ke tahun. Dengan melakukan ketaatan kepada Allah, seorang mukmin dapat beristiqamah di atas kebenaran yang disyariatkan oleh Allah 'Azza wa falla, sebab puasa merealisasikan takwa yang esensinya adalah melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah.
4. Puasa merupakan pusat pembinaan terbesar bagi akhlak. Di sana seorang mukmin melatih diri dengan berbagai budi pekerti. Sebab, puasa adalah melawan hawa nafsu dan dorongan dorongan setan yang terkadang menggodanya. Dengan puasa, seseorang berlatih sabar dalam menahan diri dari sesuatu yang terlarang dan berlatih mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Terkadang dia melihat makanan yang lezat dimasak di hadapannya, aroma masakan membuat air liurnya mengucur dan air jernih yang segar terlihat amat menarik di matanya, tapi dia menahan diri, menunggu waktu untuk boleh menyantapnya.
5. Puasa mengajarkan sifat amanah dan menumbuhkan perasaan diawasi oleh Allah Ta'ala dalam keadaan sepi maupun ramai. Sebab, kecuali Allah tidak ada yang mengawasi apakah orang yang berpuasa itu benar-benar menahan diri dari makan-minum atau tidak.
6. Puasa menguatkan kehendak, mengasah tekad, dan memupuk kesabaran. Puasa juga membantu penjernihan pikiran serta penciptaan ide-ide cemerlang, apabila orang yang berpuasa telah melampaui fase kelesuan dan melupakan gejala-gejala kelemasan yang terkadang dialaminya. Luqman pernah berkata kepada putranya, 'Anakku, apabila lambung terisi penuh, pikiran menjadi tumpul, hikmah menjadi bisu, dan organ-organ tubuh menjadi malas untuk beribadah.
7. Puasa mengajarkan keteraturan dan kedisiplinan, sebab dia mengharuskan orang yang berpuasa untuk makan dan minum pada waktu yang sudah ditentukan. Puasa juga menciptakan rasa persatuan di antara kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia. Mereka semua berpuasa dan berbuka pada waktu yang sama, sebab Tuhan mereka sama dan ibadah mereka pun sama.
8. Puasa menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan, menciptakan rasa solidaritas dan ikatan saling menolong yang menghubungkan kaum Muslimin satu sama lain. Pengalaman akan rasa lapar dan kekurangan, misalnya, mendorong orang yang berpuasa untuk memberi bantuan kepada orang lain, berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan, kelaparan, dan penyakit. Dengan demikian, ikatan sosial di dalam masyarakat bertambah kokoh, dan setiap individu memberi sumbangsih dalam mengatasi kasus-kasus penyakit di dalam masyarakat.
9. Kenyataannya, puasa juga memperbarui kehidupan individu dengan memperbarui sel-sel tubuhnya, membuang sel-sel yang sudah aus, mengistirahatkan lambung dan alat pencernaan, memberi diet bagi tubuh, memusnahkan limbah yang mengendap dan makanan-makanan yang tidak tercerna di dalam tubuh, serta mengusir kebusukan dan kelembaban yang ditinggalkan oleh makanan dan minuman. Tabib Arab, Al-Harits bin Kaldah berkata : "Lambung adalah sarang penyakit, dan diet adalah obat yang paling ampuh."
10. Puasa merupakan bentuk jihad melawan nafsu untuk membersihkannya dari kotoran-kotoran dan dosa-dosa duniawi, serta menurunkan gelora syahwat dengan cara mengatur makan dan minum.
(Dari Kitab Alfiqhul Islami wa Adillatuhu - Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili)
(Muhammad Basit)
0 Komentar